Senin, 20 Desember 2010

GEOTEKNIK

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu, antara lain sebagai berikut :

A. MEKANIKA TANAH DAN BATUAN
Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman.  
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”

Definisi Tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:
  1. Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain.
  2. Zat Cair.
  3. Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat tersebut.  
Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata). 

Percobaan
Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan. 


Percobaan di Lapangan      
  • Sondir
  • Bor
  • Uji Tekan Pelat
  • Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji Baling-Baling 
Percobaan di laboratorium
  • Distribusi Butiran Tanah, untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse), untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer, de: Aräometer / Sedimentationsanalyse).
  • Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
  • Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer.
  • Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah (eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio; de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
  • Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)
  • Plastisitas Tanah, dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
            – Batas Cair dan Plastis,
            – Batas Plastis dan Semi Padat,
            – Batas Semi Padat dan Padat
              (eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit;
              de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen)
  • Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
  • Uji Kekuatan Geser Tanah, di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
            – Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
            – Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
            – Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)
  • Uji Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor 
Penggunaan Ilmu
Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk:

  • Perencanaan pondasi
  • Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design)
  • Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah)
  • Perencanaan galian
  • Perencanaan bendungan 
B. TEKNIK PONDASI

Pondasi adalah bagian bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban kedalam tanah.
Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.

Jenis-Jenis Pondasi

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:
  1. Pondasi Dangkal (eng: Shallow Foundation, de: Flach- und Flächengründungen), di dalamnya terdiri dari:
          – Pondasi Setempat (eng: Single Footing, de: Einzelfundament)
          – Pondasi Menerus (eng: Continuous Footing, de: Streifenfundament)
          – Pondasi Pelat / Rakit (eng: Plate / Raft Foundation, de:Plattenfundament)
  2. Pondasi Dalam (eng: Deep Foundation, de: Tiefgründungen), contohnya: Pondasi Tiang Pancang (eng: Pile Foundation, de: Pfahlgründungen)
  3. Kombinasi Pondasi Pelat dan Tiang Pancang / Pondasi Rakit-Tiang (eng: Combination of Plate-Pile Foundation / Piled Raft Foundation / Raft-Pile Foundation, de: Kombinierte Platten-Pfahlgründungen-KPP)
Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.

Beban yang Bekerja Pada Pondasi
Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:
  • Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding.
  • Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:
          – Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan
          – Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju
          – Gaya Gempa
          – Gaya Angkat Air (eng: Lifting Force, de: Auftriebskraft)
  • Momen
  • Torsi
C. STRUKTUR BAWAH TANAH


postingan oleh :
ERIYANI MARSIH YANA
270110090084
SUMBER :http://id.wikipedia.org/wiki/Geoteknik ; http://geoteknik.wordpress.com/peta-site/

1 komentar:

  1. mantap gan,, kalau ada materi tentang Geoteknik tambang,, bisa dishare gan.. lagi nyari2 materi Geoteknik tambang soalnya.. trims

    BalasHapus