Senin, 20 Desember 2010

TEKNIK PONDASI SEBAGAI APLIKASI GEOTEK

      Beberapa ahli menggolongkan teknik batuan (rock engineering) sebagai salah satu aplikasi geoteknik. Teknik batuan hampir sama dengan teknik pondasi tetapi lebih berorientasi pada batuan, bukan tanah seperti pada teknik pondasi. Rock engineering antara lain digunakan untuk untuk konstruksi terowongan, reservoir energi bawah tanah, operasi operasi pertambangan, dll. Dalam postingan kali ini, kami fokus pada materi tentang pondasi.
Pondasi
    Pondasi adalah sebagian bangunan bawah tanah dan daerah tanah/batuan yang berdekatan yang akan dipengaruhi kedua elemen bagian bangunan bawah tanah maupun beban-bebannya. Seorang ahli pondasi harus memikirkan bagian-bagian konstruksi  yang mempengaruhi pemindahan beban dari bagian bangunan atas tanah ke tanah sehingga stabilitas tanah yang dihasilkan dan deformasi yang diperkirakan masih dapat di ijinkan.
 Beberapa pertimbangan praktis tentang pengetahuan teknik pondasi:
-  Intergrasi visuil  dari bukti geologis disuatu tempat dengan suatu data pengujian lapangan yang memadai dan program pengujian laboratorium
-  Menetapkan eksplorasi lapangan yang memadai dan program pengujian laboratorium
-  Merencanakan elemen-elemen bagian bangunan supaya dapat dibangun se ekonomis mungkin
-  Pengetahuan akan metode konstruksi praktis dan toleransi konstruksi yang kemungkinan besar akan didapatkan.

(a).  Perencanaan Pondasi
 Pada umumnya pondasi bangunan dapat dibagi dalam 3 golongan utama, yaitu Pondasi langsung dan pondasi plat, Pondasi tiang dan Pondasi sumuran.

1.     Pondasi langsung  dan pondasi plat
     Pondasi langsung ini perlu mencari daya dukung baik pada lempung maupun pasir. Cara menentukan daya dukung lempung serta cara penghitungan penurunan pondasi pada pondasi diatas lempung.
Tabel 5 – 2  beban statis dan dinamis

   Dengan mengam,bil contoh lempung tidak terganggu untuk percobaan Undrained compression untuk mendapatkan kekuatan gesernya. Nilai kekuatan geser adalah untuk menentukan daya dukung sampai sedalam 2 kali lebar pondasi, sedangkan faktor keamanan sebaiknya diambil paling sedikit 3. Pondasi diatas pasir pengambilan contoh asli adalah untuk pengukuran kohesi (c) dan sudut geser dalam ( f ) untuk dimasukkan dalam rumus Terzaghi, tetapi pengambilan contoh pasir asli sangat sulit, maka dengan SPT/sondir akan mendapatkan nilai daya dukung pasir. Data tersebut dimasukkan pada tabel tekanan tanah pada pondasi diatas pasir akan ketemu nilai tekanan tanah yang diperbolehkan. 
    Pondasi plat diperlukan apabila luas pondasi melebihi luas bangunan, hal ini dilakukan untuk daerah yang mempunyai kondisi tidak seragam, sehingga akan lebih dapat bertahan terhadap kemungkinan terjadi penurunan. Pondasi plat diatas pasir umumnya akan mengalami penurunan kurang lebih sama untuk dimana-mana baik di pinggir maupun di tengah, sedangkan untuk lempung penurunan ditengah akan lebih besar bila di banding dengan di pinggir.

2.    Pondasi Tiang
 Pondasi tiang ini dilakukan apabila lapisan – lapisan di bagian atas dari tanah lembek, sehingga tidak cukup kuat untuk memikul bangunan dengan memakai pondasi langsung maupun plat. Tiang yang telah dipersiapkan terlebih dahulu di masukkan sampai lapisan keras dengan mesin pemancang, sehingga beban bangunan  tertumpu pada ujung tiang ini pada  lapisan keras.

3.    Pondasi Sumuran
 Pondasi sumuran ini dilakukan apabila lapisan keras tidak dalam, sehingga pelaksanaannya lebih mudah dari pada tiang pancang. Dengan cara membuat sumur sampai kedalaman tertentu untuk mendapatkan lapisan keras, kemudian lubang ini diisi kembali dengan beton bertulang. Biasanya diameter sumur paling sedikit 80 cm.
Istilah :
-       Batu lunak, adalah batu yang mudah digali dengan alat tangan, juga pecahan batu yang dapat dipatahkan dengan tangan, batuan ini biasa disebut cadas, padas dan batu yang mengandung banyak retakan.
-       Batu sedang, dimaksutkan untuk batu yang sifatnya antara lunak dan keras . penggalian batu ini dengan alat tangan sudah sukar, tetapi mudah dihancurkan dengan palu.
-       Batu keras adalah batu  yang hanya dapat digali dengan bahan peledak, dan tidak ada retakan

(b). Macam-Macam Tipe Pondasi
 Beberapa tipe bangunan diharapkan dapat mendapatkan pondasi yang stabil dan kuat, sehingga diperlukan konsultan ahli geologi, untuk mendapatkan rekomendasi tumpuan batuan dasar pondasi yang kuat dengan pengupasan tanah penutup atau diperlukan tiang pancang sampai kedalaman tertentu untuk mencapai batuan keras. (Gambar 5-2), sehingga tidak terjadi kerusakan dasar pondasi seperti retakkan, hancuran, ambles dll.(Gambar 5-3), beberapa saran perbaikan batuan dasar pondasi dengan grouting(Rongga, kekar)(Gambar.5-4), kalau perlu dilakukan perbaikan dasar pondasi dengan Grouting, lubang cor beton, pasang angkur dll.
Gambar 5 – 2  Tipe pondasi batu. (a) Kaki bertumpu diatas batu. (b) Akhir tumpuan diatas batu. (c) Tiang pancang masuk dalam batu

Gambar 5 – 3 : Beberapa model tumpuan pondasi salah (a-c) Pembangunan pada pondasi batu yang hancur, rekah. (d) Terjadi dasar pondasi Turín. (e) Terjadi pergeseran dasar pondasi.

Gambar 5 – 4   Beberapa pondasi khusus. (a) Injeksi semen. (b) Pilar lubang kebawah,untuk mencegah longsor. (c) Angkur dalam.



POSTED BY :
DWI NURUL AFIFAH
270110090086

Tidak ada komentar:

Posting Komentar